Hei teman...
Kau bilang tidak suka dengan apa yang aku tulis tentang perasaanku di situs jejaring sosial itu.
Jujur, yang ku tulis sangat kasar.
Dan kau mengira itu tertuju padamu.
Kau sakit hati bahkan sampai menangis.
Kau bilang kalau kau tidak suka mengumbar itu karena itu hanya urusan di antara kita saja.
Sadarkah kau?
Kau melakukan itu lebih dulu.
Malah, kau lebih sering melakukan itu jauh sebelum aku melakukan itu dan itu terus kau lakukan sampai sekarang.
Itu juga adalah urusan antara kita saja.
Tidak perlu kau lakukan itu kan?
Aku sakit hati juga.
Aku menangis juga seperti mu.
Aku hanya menasehatimu tapi kau anggap aku memerintahmu.
Kau bisa saja tidak mengikuti apa yang aku katakan.
Itu lebih baik daripada kau mengikuti yang aku katakan tetapi dengan embel-embel "dipaksa"
Sesakithatinya kau, lebih sakit hatinya aku.
Aku hanya ingin meringankan penat dalam hatimu.
Mencoba memperbaiki hubungan antara kita.
Kau terlalu keras.
Kau akan selalu dalam kesedihan karena membenci.
Cobalah untuk ikhlas dengan apa yang sudah terjadi.
Tidak ada gunanya membenci.
Kau akan kehilangan orang-orang yang kau sayangi, orang-orang yang sebenarnya sangat kau butuhkan.
Hilangkan keegoisanmu itu.
Kau bilang ingin mengubahnya.
Sikap yang kau anggap kasar, mungkin.
Perkataannya atau apa pun itu tentangnya.
Pernahkah kau berfikir untuk mengubah dirimu sendiri?
Apakah kau terlalu sempurna lalu ingin mengubahnya?
Sadarkah kau bahwa kau harus mengubah dirimu sendiri terlebih dahulu?
Pernahkah kau berfikir, banyak hal dari dirimu yang sangat ku benci, yang sangat sering membuatku sakit hati.
Apakah aku pernah mengeluh tentang itu?
Kenapa kau mulai mengeluh tentang itu?
Kau tidak bisa menerimanya apa adanya dia.
Dia adalah dia.
Kau adalah kau.
Aku adalah aku.
Kita berbeda.
Berbeda sifat.
Kita itu unik.
Bisakah kau terima itu?
Ada memang hal yang tidak bisa diubah.
Dan itulah yang harus kita terima dengan ikhlas.
Selama itu tidak melanggar hukum.
Biarlah individu kita masing-masing yang mengubah diri kita sendiri.
Kita melalui hari-hari tidak selalu bersama.
Kita bertemu dengan orang yang berbeda setiap hari.
Pengalaman kita pun pasti berbeda.
Lingkungan yang kita tinggali juga berbeda.
Apakah aku harus sama denganmu?
Apakah kau harus sama denganku?
Apakah kita harus menjadi orang yang sama?
Kita itu unik.
Cobalah untuk saling memahami dan saling menerima setiap karakter yang kita miliki dan yang dimiliki orang lain.
Jangan pernah mencoba untuk mengubah orang lain sebelum kau mengubah dirimu sendiri yang kau anggap akan sempurna nantinya.
Tuhan itu Maha Seni.
Hargailah ciptaannya, hargai karakter yang ada pada makhluknya.
Manusia dalam hidupnya akan terus belajar sampai akhir hayatnya.
Manusia memiliki akal dan fikiran untuk belajar tentang kehidupan.
Fikiran manusia normal akan terus bekerja sampai tubuhnya tak bernyawa.
Kita saling mengenal untuk saling belajar.
Jangan andalkan orang lain untuk memahami perasaanmu. Karena kau akan jarang menemukan orang seperti itu. Andalkan dirimu sendiri untuk memahami perasaanmu, hanya itu yang bisa kau andalkan dan yang bisa kau percaya.